Langit Ungu
Sebut saja aku sebagai ruang kosong. Lalu izikankan dia ku sebut langit ungu.
Jauh dalam gumpalan emosi yang terlalu rumit untuk ku jabarkan dengan jari
Selalu mengingatnya, membuat hati mengatakan kalimat yang sama.
Jauh dalam gumpalan emosi yang terlalu rumit untuk ku jabarkan dengan jari
Selalu mengingatnya, membuat hati mengatakan kalimat yang sama.
Andai waktu bisa ku ulang, begitu seterusnya sampai bayangnya redup dan pasti akan datang lagi pada fajar berikutnya.
Terlalu sempit rasanya jika dia datang.
Semuanya sudah terlanjur tercipta. Dia yang lain dan biru nya pernah menyelamatkan ruang gelap disini saat kehilangan.
Semuanya sudah terlanjur tercipta. Dia yang lain dan biru nya pernah menyelamatkan ruang gelap disini saat kehilangan.
Tak tepat waktu. Ini masalah kita atau jauh lebih tepatnya ku sebut sebagai masalahku .
Beri sedikit waktu, agar kenyataan memang nampak seperti seharusnya
Dan, jika seandainya boleh. Izinkan aku tetap memandangimu langit ungu, dari pulau biru ku yang tak mungkin kutinggalkan lagi.
Dan, jika seandainya boleh. Izinkan aku tetap memandangimu langit ungu, dari pulau biru ku yang tak mungkin kutinggalkan lagi.