Ada CAPE dalam menCAri PErhatian kamu
Selamat bergelut dalam penasaran
Ketika mulai berharap, ada baiknya kamu mulai belajar untuk bisa tersenyum untuk kegagalan
Saat tiap gerak gerik dia, mulai menggelitik hatimu
Saat semua yang dia lakukannya terlanjur kau anggap sinyal, walau itu hanya senyum yang secara tak sengaja kearahmu
Saat itu hati mulai menerka-nerka sendiri hingga ingin melebih-lebihkan sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana
Kemudian kamu. Dipertemukan kepada waktu dimana dia mulai menjauh bersama kesibukannya. Dan kamu, yang sudah terlanjur membaurkan diri dengan angan .
Bertanya-tanya apakah ada sikap yang kamu lalaikan terhadapnya padahal dia mungkin tak punya rasa untukmu
Kamu dan penasaran yang memuncak mulai membandingkan beberapa waktu yang dulu terasa dekat berbanding terbalik sekarang, hingga akhirnya kamu menyadari bahwa dia belum menjadi siapa-siapa untukmu .
Hati membawamu kesebuah kebiasaan untuk tahu apa yang dia lakukan saat ini . Sementara dia sibuk bergelut dengan kesehariannya yang sedang biasa biasa saja.
Hingga kamu terpaksa harus mencari celah demi sedikit perhatiannya
Selalu ingin menyapanya, Barangkali bisa mendengar suaranya via telpon, atau sesederhana mengirim pesan singkat. Bertanya perihal kabar atau juga sesekali berucap selamat tidur, selamat pagi, bahkan menyatakan aku kangen kamu.
Kenyataannya kalian hanyalah sebuah ingin, sampai kapan terus berharap
Ketika mulai berharap, ada baiknya kamu mulai belajar untuk bisa tersenyum untuk kegagalan
Saat tiap gerak gerik dia, mulai menggelitik hatimu
Saat semua yang dia lakukannya terlanjur kau anggap sinyal, walau itu hanya senyum yang secara tak sengaja kearahmu
Saat itu hati mulai menerka-nerka sendiri hingga ingin melebih-lebihkan sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana
Kemudian kamu. Dipertemukan kepada waktu dimana dia mulai menjauh bersama kesibukannya. Dan kamu, yang sudah terlanjur membaurkan diri dengan angan .
Bertanya-tanya apakah ada sikap yang kamu lalaikan terhadapnya padahal dia mungkin tak punya rasa untukmu
Kamu dan penasaran yang memuncak mulai membandingkan beberapa waktu yang dulu terasa dekat berbanding terbalik sekarang, hingga akhirnya kamu menyadari bahwa dia belum menjadi siapa-siapa untukmu .
Hati membawamu kesebuah kebiasaan untuk tahu apa yang dia lakukan saat ini . Sementara dia sibuk bergelut dengan kesehariannya yang sedang biasa biasa saja.
Hingga kamu terpaksa harus mencari celah demi sedikit perhatiannya
Selalu ingin menyapanya, Barangkali bisa mendengar suaranya via telpon, atau sesederhana mengirim pesan singkat. Bertanya perihal kabar atau juga sesekali berucap selamat tidur, selamat pagi, bahkan menyatakan aku kangen kamu.
Kenyataannya kalian hanyalah sebuah ingin, sampai kapan terus berharap